KOLAKA TIMUR, iNewsKendari.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sulltra) menunjuk Kabupaten Kolaka Timur, akan menjadi tuan rumah Jambore Tangguh Bencana 2025.
Rapat perdana kegiatan ini digelar di Aula Mini Kantor BKAD Kolaka Timur (Koltim), Senin (24/3/2025). Dalam rapat ini, Jambore Tangguh Bencana 2025 akan digelar di Desa Matabondu, Kecamatan Tirawuta, tepatnya belakang Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Koltim.
”Kegiatannya itu pada tanggal 19-21 April. Tetap perkiraan sudah akan ada tamu untuk persiapan mulai tanggal 17, karena besoknya atau Tanggal 18 April itu sudah harus registrasi seluruh peserta,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Koltim, Dewa Made Ratwaman, usai rapat.
Jambore Tangguh Bencana 2025, merupakan salah satu inovasi dalam program Quick Win 100 Hari Kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka (ASR)-Hugua.
Kegiatan ini digelar untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan pemangku kepentingan dalam menghadapi bencana melalui simulasi, edukasi, dan pelatihan. Dimana kegiatan ini sangat penting dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana.
Oleh karena itu, berbagai pemangku kepentingan, termasuk Basarnas dan BPBD, akan berperan dalam simulasi dan pelatihan tanggap darurat.
Koltim dipilih sebagai lokasi kegiatan karena “Mengalami lebih dari 300 kali guncangan gempa bumi beberapa waktu lalu. Sehingga perlu mengedukasi masyarakat agar lebih tanggap terhadap situasi darurat.
Risiko bencana dapat dikurangi jika masyarakat memahami langkah-langkah penanggulangannya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sultra, Muh Yusup menyampaikan, kegiatan ini akan mencakup berbagai program yang membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak.
Kata Yusup, tujuan khusus Jambore Tangguh Bencana 2025, antara lain meningkatkan keterampilan dalam penanganan bencana, memperkuat koordinasi antara pemerintah, media, dan masyarakat, membangun jiwa korsa di antara pemangku kepentingan kebencanaan, mengintegrasikan teknologi dalam mitigasi dan tanggap darurat, serta menghasilkan rekomendasi strategis untuk pengelolaan bencana yang lebih baik.
Kegiatan ini diharapkan terbentuk jejaring relawan kebencanaan di Sultra, peningkatan koordinasi antara media dan pemerintah dalam penyebaran informasi bencana, meningkatnya kapasitas individu dan komunitas dalam kesiapsiagaan bencana, serta terciptanya budaya tanggap bencana di masyarakat.
Kegiatan ini akan mengusung tema "Sinergi dan Kolaborasi: Membangun Ketangguhan Bersama untuk Sulawesi Tenggara yang Siaga Bencana,"
Informasinya, ada serangkaian agenda penting yang akan digelar dalam Jambore ini.
Hari pertama, kegiatan diawali dengan pembukaan acara, workshop peran media dalam kebencanaan, latihan pembentukan jiwa korsa dan team building, serta diskusi panel sinergi antara media, BPBD, BMKG, dan TNI-Polri.
Hari kedua, akan diisi simulasi penanganan bencana skala besar, termasuk gempa bumi dan tsunami, latihan operasi SAR, manajemen pengungsian, logistik, serta komunikasi darurat.
Sedangkan hari ketiga, sebagai puncak acara akan diadakan apel siaga kebencanaan dan rapat koordinasi final. Dengan sinergi dan kolaborasi, mari bersama-sama wujudkan Sultra yang lebih siap dan tangguh dalam menghadapi tantangan alam.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait