KENDARI, iNewsKendari.id - Kasus demam berdarah di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengalami peningkatan memasuki musim penghujan.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendari, hingga Senin (8/1/2024), total kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai 63 kasus.
Jumlah ini meningkat dari bulan sebelumnya Desember 2023, mencapai 20 kasus.
Saat ini Dinkes Kendari, intens melakukan fogging atau penyemprotan di lokasi ditemukannya nyamuk aedes aegypti penyebab DBD dan pembagian bubuk abate, untuk mencegah DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, drg Rahminingrum mengatakan, peningkatan jumlah kasus disebabkan perkembangan jentik nyamuk aedes aegypti lebih cepat saat memasuki musim hujan.
Sebab, tempat berkembang biakan nyamuk pembawa virus dengue penyebab demam berdarah, lebih banyak.
“Tren kasus DBD per 8 Januari itu sudah mencapai 63 kasus,” kata Rahminingrum saat ditemui pada Selasa (9/1/2023).
Masyarakat diimbau waspada lebih dini dengan melakukan 3M Plus, serta rutin membersihkan lingkungan sekitar, selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Dinkes Kendari, juga meningkatkan penyuluhan keliling di masyarakat dan fogging di lokasi ditemukannya kasus DBD.
“Kewasapadaan dini, Dinkes dan petugas Puskesmas intens melakukan penyuluhan keliling dan meningkatkan fogging focus karena tingginya permintaan,” ujar Rahminingrum.
Data Dinas Kesehatan Kota Kendari, total kasus DBD selama tahun 2023 mencapai 253 kasus, 5 diantaranya meninggal dunia. Sementara pada awal Januari 2024, jumlah kasus demam berdarah sudah mencapai 63 kasus.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait