JAKARTA, iNewsKendari.id - Tiga orang pertama yang menjadi Paskibraka di Indonesia adalah informasi menarik yang akan kita bahas kali ini. Tanggal 17 Agustus adalah saat bersejarah bagi Indonesia.
Pada tanggal tersebut, Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan. Ada banyak kegiatan untuk merayakan, termasuk upacara mengibarkan bendera Merah Putih.
Biasanya, tiga orang yang disebut Paskibraka bertanggung jawab untuk mengibarkan bendera Merah Putih dalam upacara tersebut. Pada Hari Proklamasi 1945, ada tiga tokoh yang pertama kali mengibarkan bendera merah putih.
Siapa saja orang-orang yang termasuk dalam tiga tokoh itu? Berikut penjelasan lengkap tentang ketiga tokoh pertama yang menjadi Paskibraka di Indonesia.
1. Suhud Sastro Kusumo
Sebelum Proklamasi 1945 dibacakan, Suhud Sastro Kusumo dan beberapa temannya dalam Barisan Pelopor diberi tugas untuk menjaga keluarga Soekarno pada 14 Agustus 1945.
Dua hari setelahnya, pria kelahiran tahun 1920, mengalami kejadian tak terduga saat Soekarno diculik oleh sekelompok pemuda, yaita Sukarni dan Chaerul Saleh. Mereka membawa salah satu tokoh proklamator tersebut ke Rengasdengklok.
Pada Hari Proklamasi, Suhud diberi tugas untuk menemani Latief Hadiningrat dan Surastri Karma Trimurti dalam mengibarkan bendera Merah Putih di teras rumah tokoh proklamator tersebut.
2. Latief Hendraningrat
Latief Hendraningrat, lahir di Jakarta pada tanggal 15 Februari 1911, adalah seorang prajurit dengan pangkat Sudanco (Komandan Kompi) dalam PETA (Pasukan Pembela Tanah Air).
Peran Pria yang wafat pada 14 Maret 1983 ini dalam proses Proklamasi 1945, sangatlah besar. Latief mendesak Soekarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia bertanggung jawab menjaga wilayah Rengasdengklok yang menjadi tempat kedua tokoh proklamator itu bersembunyi.
Pada saat Proklamasi 1945 dibacakan, Latief berada di samping Soekarno-Hatta. Tidak hanya itu, dia juga dipilih sebagai salah satu petugas untuk mengibarkan bendera bersama dengan Suhud Sastro Kusumo dan Surastri Karma Trimurti.
3. Surastri Karma Trimurti
Surastri Karma Trimurti dikenal sebagai seorang jurnalis wanita yang sering menulis kritikan terhadap Pemerintah Belanda. Bahkan, sebagai istri dari Sayuti Melik, ia pernah diculik dan disiksa selama masa pendudukan Jepang.
Surastri melakukan hal tersebut dengan tujuan membangkitkan semangat kemerdekaan Indonesia. Ketika bendera Merah Putih dikibarkan pada saat Proklamasi 1945, wanita yang lahir pada 11 Mei 1912 itu menolak dan memberikan tugas tersebut kepada Latif Hendraningrat dan Suhud Sastro Kusumo.
Demikian ulasan ulasan tentang tiga tokoh Paskibraka pertama di Indonesia, semoga informasi ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait