BOGOR, iNewsKendari.id - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, mengecam keputusan yang melarang kehadiran suporter PSM Makassar dalam pertandingan melawan Persib Bandung pada lanjutan Liga 1 di Stadion Pakansari, Selasa (14/2/2023).
Tavares Pelatih Juku Eja mengaku heran atas kebijakan tersebut, mengingat hubungan antara suporter PSM dengan Persib sangat harmonis.
Menurut Tavares, hal ini seperti membandingkan Indonesia dengan Korea Utara. Ia mengatakan bahwa suporter merupakan bagian integral dari sepak bola dan harus diakui hak mereka untuk hadir dan memberikan dukungan pada tim mereka.
"Faktanya kami tidak pernah membuat masalah dengan suporter-suporter lain. Saat suporter Persib pun datang ke Pare-Pare dilayani dan sambut dengan baik," kata Bernardo Tavares dalam konferensi pers, Senin (13/2/2023).
Pelatih asal Portugal ini, membagikan pengalaman pahitnya ketika mengalami situasi serupa dalam pertandingan Piala AFC. Ia menceritakan bahwa suporter tim yang dipimpinnya tidak diizinkan untuk berkunjung ke markas tim Korea Utara.
Tavares mengungkapkan rasa kekecewaannya terkait kejadian serupa yang terjadi di Indonesia, negara yang sangat mencintai sepak bola. Menurutnya, suporter adalah bagian penting dari sepak bola dan harus diakui hak mereka untuk memberikan dukungan pada tim mereka.
"Saya harus menyampaikan hal tersebut bahwa Indonesia bukan negara seperti Korea Utara. Sebab, di sana yang mana tidak mengizinkan suporter atau orang lain manapun masuk ke stadion tim tuan rumah," katanya.
Bernardo Tavares, meminta agar ada alasan jelas yang diberikan terkait pelarangan kehadiran suporter The Maczman dalam melawan Persib Bandung. Menurutnya, situasi tersebut sangat merugikan timnya.
"Jadi, saya kira Indonesia bukan seperti Korea Utara. Jadi, tolong jelaskan pada saya terkait suporter-suporter kami kenapa?," ucapnya.
"Selama ini mereka berbuat baik memberikan tribun-tribun yang baik terhadap suporter-suporter lain, tapi malah diperlakukan seperti ini," tambahnya.
Editor : Asdar Zuula
Artikel Terkait